Minggu, 18 Mei 2008 di 19.47 |  
Konnichiwa mina-san... ^_^
emm, sedikit FanFic yang akan membuat muntah
XD



Setia?

Di tempat biasa aku duduk bersamanya, sebuah taman yang ditumbuhi pohon-pohon bunga sakura yang akan menampakkan keindahan ketika musim semi tiba. Musim gugur kala itu hampir berakhir, dan ia masih di sana, duduk tak jauh dariku.

Yah, paling tidak hingga tiba-tiba terlintas di benakku bahwa mungkin aku akan meninggalkannya. Lalu tiba-tiba saja ia berdiri, hendak beranjak. Dengan heran, cemas, dan takut kutangkap tangannya.

“Lebih baik, lupakanlah aku.”
Ah, kata-kata itu lagi! Kata-kata yang pernah membuatku begitu shock.

“Jangan–“ uacapanku tertahan dada yang tiba-tiba sesak.
Kumohon.

Tak tahu lagi harus berkata apa. Rasa takutku membuncah. Satu-dua-tiga. Kugelengkan kepala dengan wajah ingin menangis dan hati yang tiba-tiba saja terasa pilu. Ia hanya terus menatap mataku, lembut.


Langit Putih dan Biru

Akhir musim dingin. Di jalan antara pohon-pohon indah itu. Masih sama. Semua terlihat putih, hampir semua tepatnya. Aku pun masih tetap berjalan di sampingnya.

Entah berapa lama waktu telah berjalan. Aku dan rasa ini pun beriringan dengannya. Tapi aku tak mau waktu berhenti, terlalu egois. Lagi pula menikmati sebuah alur kehidupan yang telah digariskan adalah sesuatu yang lain yang juga menyenangkan. Mungkin hanya harapan palsu untukku bahwa waktu akan berhenti.

Diam-diam kutatap wajahnya. Matanya berkata ia merasakan kesedihan. Senyumnya parah sekali.

Tiba-tiba ia berhenti dan mendongak ke atas. Matanya yang kurindukan itu menatap langit putih dengan tanpa kekosongan. Dengan heran kuikuti. Baru aku mengerti. Salju.

“Kau tahu? Langit putih itu memang menyebalkan dilihatnya. Kosong. Kadang rasa rindu pada langit biru yang cerah itu menyesakkan dada. Tapi aku percaya, di atas langit putih itu benar-benar ada banyak keindahan yang kita rindukan. Dan menunggunya pun adalah sebuah kenikmatan yang sebenarnya indah.” Ia seolah berkata untuk menguatkan dirinya.

“Untuk melihat musim semi, kita pun harus melewati musim dingin yang terasa membekukan darah ini. Begitu kan?” kataku sambil tersenyum padanya. Dia hanya tersenyum manis sambil menatapku lembut.


Siluet

Aku tahu, banyak orang membencimu dan banyak pula orang menyayangimu. Aku pun begitu.
Aku tahu akan sifatmu yang begitu menyebalkan. Dirimu tak mau disentuh oleh keasingan yang hanya menawarkan kepalsuan. Aku hanya merasakan kalau kita merindukan sesuatu yang sama. Namun aku tak ingin mengusikmu. Aku tahu kehidupanmu dan diriku berbeda. Kau dan aku, meski mirip, namun beda.


Good Bye, My Prince

Ketika melihatmu, melihat matamu, perasaan itu mengguncangku. Aku tak bisa membohongi diriku. Dadaku begitu sesak, ketika mengingat bahwa kau dan aku beda. Aku harus membuang jauh perasaan ini. Meski kau telah lama mengisi hari-hariku. Aku tahu, saat itu kelak datang, di mana aku harus melupakanmu. Tapi aku hanya ingin melupakanmu ketika orang yang kutunggu itu datang. Entah, bisa atau tidak...


“...
Kimi ni aete ureshikatta...
Kodoku sae mo wakachi aeta,
Ima mo, kono sora no shita tsunagatte iru to,
Sou, omoeru...hanarete mo...

Arigato mo ienakatta...
Yakusoku sae dekinakatta,
Dakedo, ano hi to onaji, kaze ga fuitara,
Mata kanarazu...aeru yo ne...
...”

Karenai Hana – Shimokawa Mikuni



(...
I was happy meeting you,
Even though I could only share my lonliness,
Even though we're separated now,
I still feel that we're somehow connected under this sky...

I didn't say thank you...
I couldn't even promise...
However, like on that day, if the wind blows
Then I know we will surely meet again...
...)
Diposting oleh Rizu Ryuga

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates